Doa Sayfush Shaghir

Sayfush Shaghir artinya pedang kecil. Doa ini digunakan untuk melunakkan dan menundukkan hati lawan, orang-orang yang zalim.

Tentang doa ini Tsiqqatul Islam Syeikh An-Nuri (ra) mengatakan dalam kitab “Ash-Shahifah Ats-Tsaniyah Al-’Alawiyah” : Di kalangan para ahli Thilasmât dan Taskhîrât (ulama sufi terdahulu) mengatakan bahwa dalam kalimat-kalimat doa ini mengandung thilasm dan taskhir yang memiliki pengaruh menakjubkan. Tetapi kami tidak ingin melihat dari sisi yang mereka katakan, kami ingin melihat dari sisi keaslian doa ini berdasarkan dalil-dalil sunnah dan tradisi ulama yang a’lam (sangat alim).

Mungkin sebagian kita bertanya apakah Thilasmat dan Taskhir itu?. Thilasmat adalah salah satu bagian dari ilmu yang membahas tentang rahasia-rahasia huruf. Sedangkan Taskhir adalah rangkaian-rangkaian huruf dan kalimat dalam suatu doa yang dapat menundukkan hati manusia.

Untuk lebih jelasnya baiklah saya kutipkan keterangan tentang kata tesebut. Dalam Mu’jam Al-Lughah Al-’Arabiyyah Al-Ma’ashirah, Hans Wehr disebutkan: Thilasm a seal or the like inscribed with mysterious words or characters; magical combination of words.

Thilasm adalah sebuah
rahasia-rahasia huruf yang dituliskan kata-kata atau ungkapan-ungkapan misteri; yang memiliki daya tarik, dan terkombinasi dengan kata-kata gaibiyah.

Dalam kitabnya Al Muqaddimah Ibnu Khaldun mengatakan : Ilmu rahasia-rahasia huruf dahulu di kalangan ulama sufi dikenal dengan istilah Thilasmât  dan di zaman ini dikenal dengan Al semia.


Al Imam Ahmad bin Ali Al Buni mengatakan dalam kitabnya Syamsul Ma’arif :

ولا تظن أن سر الحروف مما يتوصل إليه بالقياس العقلي وإنما هو بطريق المشاهدة والتوفيق الإلهي‏

Anda jangan mengira bahwa rahasia-rahasia huruf adalah ilmu yang diperoleh dengan analogi akal, tetapi sesungguhnya rahasia-rahasia huruf itu diperoleh melalui jalan musyahadah (kesaksian mata batin) dan bimbingan Ilahi.

Ala kulli hal, doa ini memiliki keutamaan dan keajaiban yang luar biasa, dan telah dipraktekkan oleh ulama kita dan kaum mukminin, doa ini terdapat dalam kitab Mafâtihul Jinân. 

Doanya sebagai berikut :

بسم الله الرحمن الرحيم , اللهم صـل على محمد وآل محمد


رَ بِّ اَدْخِلْنِيْ فِيْ لُجَّةِ بَحْرِ أَحَدِيَّتِكَ، وَطَمْطَامِ يَمِّ وَحْدَانِيَّتِكَ. وَقَوِّنِيْ بِقُوَّةِ سَطْوَةِ سُلْطَانِ فَرْدَانِيَّتِكَ حَتَّى اَخْرُجَ إِلَى فَضَآءِ سَعَةِ رَحْمَتِكَ وَفِي وَجْهِيْ لَمَعَاتُ بَرْقِ اْلقُرْبِ مِنْ أَثَارِ حِمَايَتِكَ ، مَهِيْبًا بِهَيْبَتِكَ، عَزِيْزًا بِعِنَايَتِكَ، مُتَجَلِّلاً مُكَرَّمًا بِتَعْلِيْمِكَ وَتَزْكِيَّتِكَ.
Bismillâhir-rahmânir-rahîm
Allâhumma shalli alâ Muhammadin wa âli Muhammad
Rabbî adkhilnî fî lujjati bahri ahadiyyatika, wa thamthâmi yammi wahdâniyyatika. wa qawwinî biquwwati sathwati sulthâni fardâniyyatika. Hattâ akhruja ilâ fadhâi sa’ati rahmatika wa fî wajhî lama`âtu barqil qurbi min atsâri himâyatika, mahîban bihaybatika, ‘azîzan bi`inâyatika, mutajallilan mukarraman bita`lîmika wa tazkiyatika.


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya
Tuhanku, masukkan aku ke dalam samudra keesaanMu, dan keluasan lautan ketunggalan-Mu. Kuatkanlah aku dengan kekuatan keperkasaan kekuasaan kesatuanMu. Sehingga aku keluar memasuki limpahan keluasan kasih-Mu, dan dalam wajahku ada kilatan cahaya kedekatan dengan-Mu, akibat perlindungan-Mu, berwibawa dengan wibawa-Mu, perkasa dengan bantuan-Mu, ditinggikan dan dimuliakan dengan pengajaranMu dan pensucianMu.

وَاَلْبِسْنِيْ خِلَعَ اْلعِزَّةِ وَاْلقَبُوْلِ. وَسَهِّلْ لِيْ مَنَاهِجَ اْلوُصْلَةِ وَاْلوُصُوْلِ. وَتَوِّجْنِيْ بِتَاجِ اْلكَرَامَةِ وَاْلوَقَارِ.
Wa albisnî khila`al `izzati wal qabûl. Wa sahhillî manâhijal wushlati wal wushûl(i). Wa tawwijnî bitâjil karâmati wal waqâr.

Bungkuslah aku dengan busana kemuliaan dan penerimaanMu. Mudahkan bagiku jalan-jalan untuk mencapai dan bergabung dengan-Mu. Mahkotakan aku dengan mahkota kemuliaan dan kehormatan.

وَاَلِّفْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ أَحِبَّآئِكَ فِيْ دَارِ الدُّنْيَا وَ دَارِ اْلقَرَارِ. وَارْزُقْنِيْ مِنْ نُوْرِ اسْمِكَ هَيْبَةً وَسَطْوَةً تَنْقَادُ لِيَ اْلقُلُوْبُ وَاْلأَرْوَاحُ. وَتَخْضَعُ لَدَيَّ النُّفُوْسُ وَاْلأَشْبَاحُ.
Wa allif baynî wa bayna ahibbâika fî dârid dun-yâ wa dâril qarâr. Warzuqnî min nûrismika haybatan wa sathwatan tanqâdu liyal qulûbu wal arwâh. Wa takhdha’u ladayyan nufûsu wal asybâh.
Ikatkan kecintaan antara aku dengan para kekasihMu, di kampung dunia dan kampung abadi. Karuniakan kepadaku dari cahaya namaMu kewibawaan dan kekuasaan yang menyebabkan semua hati dan arwah tunduk di hadapanku, yang membuat semua jiwa dan makhluk merendah kepadaku.

يَا مَنْ ذَلَّتْ لَهُ رِقَابُ الْجَبَابِرَةِ، وَخَضَعَتْ لَدَيْهِ اَعْنَاقُ اْلأَكَاسِرَةِ، وَلاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ وَلاَ إِعَانَةَ إِلاَّ بِكَ وَلاَ اتِّكَآءَ إِلاَّ عَلَيْكَ.
Yâ man dzallat lahu riqâbul jabâbirah, wa khadha`at ladayhi a`nâqul akâsirah, walâ malja-a walâ manjâ minka illâ ilayka, walâ i`ânata illâ bika, walattikâ-a illâ `alayka.
Wahai yang terhempas di hadapanNya kuduk-kuduk para penguasa dan pasrah kepadaNya leher-leher para tiran, tiada tempat berlindung dan tiada tempat keselamatan dariMu kecuali padaMu. Tidak ada bantuan kecuali denganMu, tidak ada sandaran kecuali kepadaMu.

اِدْفَعْ عَنِّي كَيْدَ اْلحَاسِدِيْنَ وَظُلُمَاتِ شَرِّ الْمُعَانِدِيْنَ. وَارْحَمْنِي تَحْتَ سُرَادِقَاتِ عَـرْشِكَ. يَا أَكْرَمَ اْلأَكْرَمِيْنَ أَيِّدْ ظَاهِرِيْ  فِي تَحْصِيْلِ مَرَاضِيْكَ. وَنَوِّرْ قَلْبِيْ وَسِرِّيْ بِاْلإِطْلاَعِ عَلَى مَنَاهِجِ مَسَاعِيْكَ.
Idfa` `annî kaydal hâsidîna wa zhulumâti syarril mu`ânidîn. Warhamnî tahta surâdiqati `arsyika.  Yâ Akramal akramîn, ayyid zhâhirî fî tahshîli marâdhîka. Wa nawwir qalbî wa sirrî bil ithlâ`i `alâ manâhiji masâ`îka.
Tolakkan dariku reka-perdaya orang-orang yang dengki dan kezaliman kejahatan musuh-musuhku. Sayangilah aku di bawah naungan ArasyMu. Wahai Yang Paling Pemurah dari segala yang pemurah. Kokohkan badan lahirku untuk memperoleh keridhaanMu. Sinari hatiku dan batinku untuk bisa melihat jalan-jalan menujuMu.

إِلَهِيْ كَيْفَ اَصْدُرُ عَنْ بَابِكَ بِخَيْبَةٍ مِنْكَ وَقَدْ وَرَدْتُهُ عَلَى ثِقَةٍ بِكَ، وَكَيْفَ تُؤْيِسُنِيْ مِنْ عَطَآئِكَ وَقَدْ أَمَرْتَنِيْ بِدُعَآئِكَ. وَهَا أَنَا مُقِيْلٌ عَلَيْكَ مُلْتَجِئٌ إِلَيْكَ.
Ilâhî kayfa ashduru `an bâbika bikhaybatin minka wa qad waradtuhu `alâ tsiqatin bika, wa kayfa tu’yisunî min `athâika wa qad amartanî bidu`âika. Wa hâ ana muqîlun `alayka multajiun ilayka.
Ilahi, Tuhanku, bagaimana mungkin aku keluar dari pintuMu dengan kesia-siaan dariMu, padahal telah aku pasrahkan diriku pada kepercayaan kepadaMu. Bagaimana mungkin Engkau membuat aku putus asa, padahal telah Kau perintahkan aku untuk berdoa kepadaMu. Inilah aku menghadap kepadaMu dan berlindung kepadaMu.

بَاعِدْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ أَعْدَآئِي كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ أَعْدَآئِكَ، إِخْتَطِفْ أَبْصَارَهُمْ عَنِّيْ بِنُوْرِ قُدْسِكَ وَجَلاَلِ مَجْدِكَ إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الْمُعْطِي جَلآَئِلَ النِّعَمِ الْمُكَرَّمَةِ لِمَنْ نَاجَاكَ بِلَطَآئِفِ رَحْمَتِكَ
Bâ`id baynî wabayna a`dâî kamâ bâ`adta bayna a`dâika, ikhtathif abshârahum ‘annî binuri qudsika wa jalâli majdika innaka Antallâhul mu`thî jalâilan ni`amil mukarramati liman nâjâka bilathâifi rahmatika.
Jauhkan aku dari musuh-musuhku sebagaimana Engkau menjauhi musuh-musuhMu. Silaukan pandangan mereka kepadaku dengan cahaya kesucian-Mu dan kebesaran kemuliaanMu. Sesungguhnya Engkaulah Allah, Pemberi anugrah yang besar dan dimuliakan kepada orang yang menyeruMu melalui kelembutan rahmatMu.

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ أَجْمَعِيْنَ الطَّـيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ.
yâ Hayyu yâ Qayyûm, yâ Dzal jalâli wal ikrâm, wa shallallâhu `alâ Sayyidinâ wa Nabiyyinâ Muhammadin wa âlihi ajma`în ath-thayyibînath thâhirîn.
Ya Hayyu Ya Qayyum. Wahai Yang Hidup, wahai Yang Abadi. Wahai pemilik keagungan dan kemuliaan, semoga Allah menyampaikan shalawat kepada junjungan kami dan Nabi kami Muhammad beserta semua Keluarganya yang baik dan suci.

====================
(Mafâtihul Jinân, bab1: 107)



Posting Komentar

0 Komentar