Dzikir berasal dari kata ‘dzakara’ yang bisa bermakna: Menyebut-nyebut (dengan mulut); mengingat, mengenang, merasakan, menghayati (dengan qalbu).
LANDASAN DAN PERINTAH DZIKIR
Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. (Al Ahzab : 41-42)
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu [98], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (Al Baqarah)
Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (Al Jumu'ah : 10)
Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (An Nisaa : 103)
Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (Al A’raf : 205)
Beberapa Hadits yang berkaitan dengan Dzikir:
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda , Allah swt berfirman: “Aku tergantung pada persangkaan hambaKu. Dan Aku bersamanya jika ia mengingat Aku. Jika dia mengingatKu dalam hatinya, Akupun mengingatnya dalam HatiKu. Jika ia mengingatKu dalam suatu majelis, Akupun mengingatnya dalam suatu majelis yang lebih baik dari mereka. Dan jika ia mendekatiKu sejengkal, Aku akan mendekatinya sehasta. Dan Jika ia mendekatiKu sehasta, Aku akan mendekatinya sedepa. Dan jika ia mendekatiKu dengan berjalan, Aku akan mendekatinya dengan berlari (HR. Bukhari, Muslim , Ahmad)
Dari abu Darda ra berkata, Rasulullah bersabda:”Maukah kuberitahukan kepadamu suatu amalan yang paling baik dan paling suci disisi Tuhanmu, dan paling menaikan derajatmu, dan lebih baik bagimu daripada menginfakan emas dan perak, serta lebih baik bagimu daripada berjuang melawan musuh, kamu membunuh musuh atau musuh membunuhmu ,” para sahabat menjawab “ya” Sabda beliau saw “ Dzikrullah” (HR. Ahmad, Tarmidzi, Ibnu Majah)
Dari Abu Musa ra Nabi saw bersabda “ Perumpamaan orang orang yang berdzikir kepada Allah dan orang orang yang tidak berdzikir kepada allah, seperti orang yang hidup dan orang yang mati (HR. Bukhari, Muslim, Baihaqi).
Dari Muadz bin Jabal ra, Rasulullah saw bersabda “ Ahli syurga tidak akan menyesali apapun (didunia ini) kecuali atas waktu yang telah mereka lalui tanpa dzikrullah didalamnya “ (HR. Thabrani, Baihaqi)
LANDASAN DAN PERINTAH DZIKIR
Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. (Al Ahzab : 41-42)
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu [98], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (Al Baqarah)
Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (Al Jumu'ah : 10)
Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (An Nisaa : 103)
Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (Al A’raf : 205)
Beberapa Hadits yang berkaitan dengan Dzikir:
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda , Allah swt berfirman: “Aku tergantung pada persangkaan hambaKu. Dan Aku bersamanya jika ia mengingat Aku. Jika dia mengingatKu dalam hatinya, Akupun mengingatnya dalam HatiKu. Jika ia mengingatKu dalam suatu majelis, Akupun mengingatnya dalam suatu majelis yang lebih baik dari mereka. Dan jika ia mendekatiKu sejengkal, Aku akan mendekatinya sehasta. Dan Jika ia mendekatiKu sehasta, Aku akan mendekatinya sedepa. Dan jika ia mendekatiKu dengan berjalan, Aku akan mendekatinya dengan berlari (HR. Bukhari, Muslim , Ahmad)
Dari abu Darda ra berkata, Rasulullah bersabda:”Maukah kuberitahukan kepadamu suatu amalan yang paling baik dan paling suci disisi Tuhanmu, dan paling menaikan derajatmu, dan lebih baik bagimu daripada menginfakan emas dan perak, serta lebih baik bagimu daripada berjuang melawan musuh, kamu membunuh musuh atau musuh membunuhmu ,” para sahabat menjawab “ya” Sabda beliau saw “ Dzikrullah” (HR. Ahmad, Tarmidzi, Ibnu Majah)
Dari Abu Musa ra Nabi saw bersabda “ Perumpamaan orang orang yang berdzikir kepada Allah dan orang orang yang tidak berdzikir kepada allah, seperti orang yang hidup dan orang yang mati (HR. Bukhari, Muslim, Baihaqi).
Dari Muadz bin Jabal ra, Rasulullah saw bersabda “ Ahli syurga tidak akan menyesali apapun (didunia ini) kecuali atas waktu yang telah mereka lalui tanpa dzikrullah didalamnya “ (HR. Thabrani, Baihaqi)
Dari Jabbir ra, Nabi saw bersabda :” Dzikir yang paling utama ialah “Laa ilaaha ilallah” dan do’a yang paling utama ialah “Alhamdulillah” (Tirmidzi, Ibnu Majah)
Dari Ibnu Abbas ra, rasulullah saw bersabda :”Demi dzat yang nyawaku berada ditanganNya , jika seluruh langit dan bumi dan semua yang ada didalamnya , serta apa yang dibawahnya diletakan di satu timbangan dan syahadat laa ilaaha ilallah diletakan dalam timbangan yang lain , maka akan lebih beratlah timbangan yang ada kalimatnya” (HR. Thabrani)
DZIKIR JAHAR (JAHAR-NYATA)
Dzikir Jahar (nyata); Dzikir Jahar dilakukan mulut dengan menyebut-nyebut bacaan (lafazh); Istighfar, Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, dan lain-lain atau tilawah ayat al-Qur’an atau wirid; “ Sesungguhnya bergemuruhnya suara orang berdzikir saat usai shalat fardhu betul-betul terjadi di masa Rasulullah s.a.w. Aku dapat mengetahui orang sudah usai shalat (berjamaah di masjid Nabi) ketika kudengar suara dzikir itu “. (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad).
Dalam sehari semalam, hati manusia bergerak/bolak-balik sekitar 70,000 kali,ketika gerak hati tersebut tidak dikendalikan, maka yang akan timbul adalah Keresahan, kegalauan, ketakutan, cemas dan gelisah karena terlalu banyak ‘rasa yang bercampur aduk didalam hati, dan untuk ‘mengendalikan gerak hati” sebanyak ini, dapat dilakukan dengan memperbanyak dzikir jahar “Laa ilaha ilallah”, hingga kita akan mendapatkan ‘rasa dzikir’ yang sesuai dengan tingkatannya:
– Ijtima’I Satati Qolbi Shohibihi – mengumpulkan terpecahnya ingatan hati manusia yang sedang berdzikir
Gerakan hati manusia sehari semalam adalah 70.000 gerakan silih berganti, maka yang tak bisa menyikapinya jiwanya akan lelah dibawa kesana kemari oleh gerakan hatinya.
Contohnya dalam sholat: apabila kita sedang sholat terasa dalam hati melirik kepada selain Allah.Namun yang tahu akan hal ini dia akan segera mengistirahatkan hatinya tinggal satu gerakan yaitu hanya Allah yang ada.Sehingga sholatnya menimbulkan efek samping sebagai tempat istirahat jiwa yang lelah karena beban 70.000 gerakan hati. Apabila masih kesulitan mengendalikan gerakan hatinya maka sebaiknya melatih dzikir sesudah sholat.
– Himmatun ‘Aliyah – Memiliki cita-cita yang tinggi
Dari segi bahasa Himmah bererti “An Niyyah“ (niat), “Iradah” (kehendak), “Al ‘azimah” (tekad). Dalam makna ini terdapat tiga kata yang berbeda yaitu berupa niat yang sifatnya biasa, kemudian iradah atau kehendak yang kuat lalu dilanjutkan dengan tekad untuk melaksanakan kehendak tersebut. Seseorang dikatakan memiliki Himmah yang tinggi manakala ia mampu mengenyampingkan amal atau tujuan lain selain cita-citanya, misalnya dalam hal ibadah, seseorang yang memiliki Himmatun ‘aliyah akan mampu mengeyampingkan tujuan dan pikiran lain selain Allah (khusyu), pun ketika menghadapi segala problem tidak mudah putus asa dari rahmat Allah, selalu ada harapan/himmah yang kuat kepada Allah.
- Anisul Mutawahis – Menjinakan perkara diri yang liar
Contohnya menggantikan sesuatu yang liar dengan diganti ibadah sunnah. Dengan kata lain Kontrol atau kemampuan untuk mengendalikan diri untuk menjaga dari hal yang dilarang dan menggantinya dengan kegiatan yang lebih baik. Kebiasaan untuk begadang diganti dengan shalat malam, kebiasaan untuk baca Koran, diganti dengan baca qur’an, kebiasaan ngobrol diganti dengan bacaan dzikir dan seterusnya.
– Jarrul Khoir – Menarik Kebaikan.
Yaitu kemampuan yang diberikan Allah kepada seseorang untuk ‘mempengaruhi orang lain untuk berbuat kebajikan; baik itu lewat perbuatannya/akhlaqnya, baik itu lewat lisannya atau dengan tulisan-tulisannya.
– Khotrotus Samawiyyah – Kabar dari Langit.
Secara harfiah Khotrotus Samawiyah artinya kabar dari langit, tanda tandanya ada kabar dari langit (belum tentu bisikan, tapi kabar gembira bagi kita akan janji Allah) bulu kuduk berdiri diiringi rasa gentar, terasa sedih tak tahu yang disedihkan, air mata meleleh namun hati bahagia,tapi bukan menangis karena persiapan dibuat suasana hati menjadi sedih, namun timbul sendiri kadang susah untuk mengulangi di lain hari, itulah rahmat Allah bagi hambanya yang dekat denganNYA (Allah memberi tanda sebagai kabar gembira).
– Miftahul Ghaib – Terbukanya sesuatu yang samar.
Untuk mengetahui perkara yang samar memang tidak mudah. Dibukakanya perkara yang samar ada yang langsung dari Allah berupa ilham tanpa kata tanpa suara tanpa huruf, suatu kepahaman, pengertian ilmu yang datang secara tiba tiba – (Ilmu Laduni)
Dari Ibnu Abbas ra, rasulullah saw bersabda :”Demi dzat yang nyawaku berada ditanganNya , jika seluruh langit dan bumi dan semua yang ada didalamnya , serta apa yang dibawahnya diletakan di satu timbangan dan syahadat laa ilaaha ilallah diletakan dalam timbangan yang lain , maka akan lebih beratlah timbangan yang ada kalimatnya” (HR. Thabrani)
DZIKIR JAHAR (JAHAR-NYATA)
Dzikir Jahar (nyata); Dzikir Jahar dilakukan mulut dengan menyebut-nyebut bacaan (lafazh); Istighfar, Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, dan lain-lain atau tilawah ayat al-Qur’an atau wirid; “ Sesungguhnya bergemuruhnya suara orang berdzikir saat usai shalat fardhu betul-betul terjadi di masa Rasulullah s.a.w. Aku dapat mengetahui orang sudah usai shalat (berjamaah di masjid Nabi) ketika kudengar suara dzikir itu “. (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad).
Dalam sehari semalam, hati manusia bergerak/bolak-balik sekitar 70,000 kali,ketika gerak hati tersebut tidak dikendalikan, maka yang akan timbul adalah Keresahan, kegalauan, ketakutan, cemas dan gelisah karena terlalu banyak ‘rasa yang bercampur aduk didalam hati, dan untuk ‘mengendalikan gerak hati” sebanyak ini, dapat dilakukan dengan memperbanyak dzikir jahar “Laa ilaha ilallah”, hingga kita akan mendapatkan ‘rasa dzikir’ yang sesuai dengan tingkatannya:
– Ijtima’I Satati Qolbi Shohibihi – mengumpulkan terpecahnya ingatan hati manusia yang sedang berdzikir
Gerakan hati manusia sehari semalam adalah 70.000 gerakan silih berganti, maka yang tak bisa menyikapinya jiwanya akan lelah dibawa kesana kemari oleh gerakan hatinya.
Contohnya dalam sholat: apabila kita sedang sholat terasa dalam hati melirik kepada selain Allah.Namun yang tahu akan hal ini dia akan segera mengistirahatkan hatinya tinggal satu gerakan yaitu hanya Allah yang ada.Sehingga sholatnya menimbulkan efek samping sebagai tempat istirahat jiwa yang lelah karena beban 70.000 gerakan hati. Apabila masih kesulitan mengendalikan gerakan hatinya maka sebaiknya melatih dzikir sesudah sholat.
– Himmatun ‘Aliyah – Memiliki cita-cita yang tinggi
Dari segi bahasa Himmah bererti “An Niyyah“ (niat), “Iradah” (kehendak), “Al ‘azimah” (tekad). Dalam makna ini terdapat tiga kata yang berbeda yaitu berupa niat yang sifatnya biasa, kemudian iradah atau kehendak yang kuat lalu dilanjutkan dengan tekad untuk melaksanakan kehendak tersebut. Seseorang dikatakan memiliki Himmah yang tinggi manakala ia mampu mengenyampingkan amal atau tujuan lain selain cita-citanya, misalnya dalam hal ibadah, seseorang yang memiliki Himmatun ‘aliyah akan mampu mengeyampingkan tujuan dan pikiran lain selain Allah (khusyu), pun ketika menghadapi segala problem tidak mudah putus asa dari rahmat Allah, selalu ada harapan/himmah yang kuat kepada Allah.
- Anisul Mutawahis – Menjinakan perkara diri yang liar
Contohnya menggantikan sesuatu yang liar dengan diganti ibadah sunnah. Dengan kata lain Kontrol atau kemampuan untuk mengendalikan diri untuk menjaga dari hal yang dilarang dan menggantinya dengan kegiatan yang lebih baik. Kebiasaan untuk begadang diganti dengan shalat malam, kebiasaan untuk baca Koran, diganti dengan baca qur’an, kebiasaan ngobrol diganti dengan bacaan dzikir dan seterusnya.
– Jarrul Khoir – Menarik Kebaikan.
Yaitu kemampuan yang diberikan Allah kepada seseorang untuk ‘mempengaruhi orang lain untuk berbuat kebajikan; baik itu lewat perbuatannya/akhlaqnya, baik itu lewat lisannya atau dengan tulisan-tulisannya.
– Khotrotus Samawiyyah – Kabar dari Langit.
Secara harfiah Khotrotus Samawiyah artinya kabar dari langit, tanda tandanya ada kabar dari langit (belum tentu bisikan, tapi kabar gembira bagi kita akan janji Allah) bulu kuduk berdiri diiringi rasa gentar, terasa sedih tak tahu yang disedihkan, air mata meleleh namun hati bahagia,tapi bukan menangis karena persiapan dibuat suasana hati menjadi sedih, namun timbul sendiri kadang susah untuk mengulangi di lain hari, itulah rahmat Allah bagi hambanya yang dekat denganNYA (Allah memberi tanda sebagai kabar gembira).
– Miftahul Ghaib – Terbukanya sesuatu yang samar.
Untuk mengetahui perkara yang samar memang tidak mudah. Dibukakanya perkara yang samar ada yang langsung dari Allah berupa ilham tanpa kata tanpa suara tanpa huruf, suatu kepahaman, pengertian ilmu yang datang secara tiba tiba – (Ilmu Laduni)
DZIKIR KHOFI
Dzikir Sirri (rahasia); Dzikir Sirri tidak menggunakan mulut, melainkan dzawq (perasaan) dan syu`ûr (kesadaran) yang ada di dalam qalbu. Karenanya dzikir ini menjadi tersamar (khafiy) dan hanya pelaku serta Allah Subhanahu wa ta’ala saja yang dapat mengetahuinya.
Dalam Dzikir Sirri, orang mengingat Allah, merasakan kehadiran Allah, menyadari keberadaan Allah. Didalam qalbunya tumbuh rasa cinta, rasa rindu kepada Allah, rasa dekat, bersahabat, seakan melihat Allah. Itulah ihsân, dimana dalam ibadahmu kamu merasa melihat Allah, atau setidaknya merasa sedang dilihat oleh Allah s.w.t. Inilah dzikir yang hakiki, sebab hubungan manusia dengan Allah swt tidak terjadi dengan tubuh jasmaninya melainkan dengan qalbunya.
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu[605], Ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya[606] dan Sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. (Al Anfal : 605-606)
Saat melakukan dzikir sirri, orang mengaktifkan qalbunya mengingat Allah sehingga dirinya on-line (tersambung, wushûl) dengan Allah. Saat itulah terjadi penyerapan nûr ilâhi (divine light) kedalam qalbu sehingga terjadi proses pencerahan (enlightenment).
Nur ilahi yang menembus qalbu akan terpantulkan ke otak yang menjadi pusat kendali tubuh manusia. Mekanisme biokimia dan bioelektrik pada sel-sel otak akan dikendalikan oleh nur ilahi sehingga menimbulkan gelombang-gelombang alpha yang menenteramkan saraf, membangkitkan kreatifitas sekaligus rasa cinta ke sekujur tubuh; menepis rasa takut dan cemas; mengganti kekecewaan dengan harapan, kemarahan dengan kedamaian, malas dengan semangat.
Tersingkaplah tirai kebodohan (kasysyâf), terbukalah wawasan baru, hadir di ridha ilahi, Nûr ilâhi mengandung:
- Enerji Maghfirah, yang membakar hangus dosa-dosa di qalbu, menepis sesal, menjungkal kecewa dan malas.
- Enerji Himmah, kemauan kuat yang mendorong orang bekerja keras (work hard) penuh semangat.
- Enerji Hidâyah, petunjuk dan inspirasi kreatif yang mendorong orang bekerja dengan cerdas (work smart).
- Enerji Rahmah, enerji cinta yang mendorong orang bekerja bersama dengan dengan tulus ikhlas (work heart) tanpa pamrih, terbebas dari nista moral.
- Enerji Barâkah, semangat kemulian dan harga diri, kemantapan pribadi yang tangguh mengendalikan hawa nafsu dan godaan iblis.
Maka jangan puas hanya dengan dzikir mulut, tembuskan dzikir kedalam qalbu, getarkan qalbu dengan rasa rindu kepada Allah, getaran yang juga menggoncang sel-sel kelenjar hormon untuk aktif menjaga keseimbangan hormon di dalam tubuh.Hormon adalah pengendali metabolisme tubuh.
Dengan dzikir sirri metabolisme akan berjalan lancar alamiah menimbulkan kehangatan dan daya tahan tubuh (immune) terhadap berbagai penyakit., “Hidupkan Qalbu dengan Dzikir Sirri”
Suci Hati Bening Pikir.
0 Komentar