Jagalah Hati


Sebatang pohon yang dirawat dan dijaga, pasti akan berbeda dengan pohon yang tumbuh liar dan tidak terpelihara.

Pohon yang dipupuk, disiangi, disiram air, di kasih obat anti hama, akan tumbuh dan berkembang dengan baik; akarnya akan kuat dan kokoh, batangnya tidak akan keropos, rantingnya banyak, daunnya rimbun dan sehat, serta yang terpenting akan menghasilkan buah yang baik dan banyak.

Berbeda dengan pohon yang tidak terpelihara dan tumbuh liar, niscaya pohon tersebut akan dikelilingi oleh rumput liar, dihinggapi benalu,hingga terserang ulat dan hama pohon yang bermacam-macam. Jangankan untuk menghasilkan buah,untuk bertahan hidup saja,pohon yang tidak terpelihara ini harus survive, harus berjuang ekstra keras dari terpaan angin dan panas teriknya matahari agar tidak tumbang dan mati.

Pun dengan hati kita,hati ini laksana sebatang pohon yang juga memerlukan perawatan ekstra, bahkan jauh melebihi perawatan atas sebatang pohon, karena hati kita sangat halus, sangat sensitive dan sangat rentan terhadap gangguan dari dalam maupun dari luar diri kita. Hati kita juga sangat rentan d terkena hama, sangat mungkin terpapar oleh berbagai benalu kehidupan. Jenis hama dan benalu yang biasa menyerang hati kita adalah hama seperti rasa angkuh,iri,dengki,sum’ah riya, tinggi hati dan egois.

Hati juga sangat mungkin terpapar terik dan panasnya suasana kehidupan, rasa kesal, marah, kecewa, tertekan, rasa takut, khawatir dan semacamnya merupakan hal-hal yang dapat merusk hati kita.

Belum lagi rumput-rumput liar yang tumbuh disekitar hati, rumput-rumput itu berasal dari keinginan yang terlalu muluk, panjang angan, khayalan tingkat tinggi serta ambisi dan mimpi yang kadang tidak memperdulikan situasi dan kondisi serta realita yang ada.

Bisa dibayangkan betapa berat dan beban yang harus ditanggung oleh hati kita, hampir semua indera kita seakan berlomba untuk menyesaki hati dengan berbagai beban kehidupan.

Tidakkah kita masih tidak hirau dengan beban yang ditanggung hati kita? Kalau kita sayang pada diri kita,maka sayangilah hati!

Bagaimana cara kita menyayangi hati kita?

Buatlah filter atau saringan terhadap apa yang akan masuk kehati kita melalui panca indera kita. Jaga pendengaran kita dari informasi dan ucapan serta kata-kata yang tidak berguna, jauhkan telinga kita dari ucapan yang kasar, keras dan kata-kata yang dapat menyakitkan dan melukai hati kita.

Kemudian jaga pandangan mata kita dari melihat hal-hal yang dapat memicu kontraksi hati, jaga mata kita dari melihat keburukan orang lain, jaga pandangan kita dari mencari-cari kekurangan orang lain, jaga mata kita dari melihat hal-hal yang dilarang atau diharamkan.

Kitapun harus menjaga indera kita yang lain dari hal-hal yang dapat merusak atau setidaknya dapat mengotori hati kita.

Langkah kedua adalah dengan mengosongkan hati kita dari prasangka buruk, dari sifat egois, keinginan yang muluk-muluk, ambisi dan nafsu duniawi.

Langkah berikutnya adalah mengisi hati kita dengan dzikrullah. Dzikrullah adalah vitamin dan nutrisi bagi hati kita, dzikrullah adalah cahaya untuk menerangi hati yang gelap, dzikrullah laksana air hujan bagi padang yang tandus, dzikrullah bagaikan air bagi ikan, dzikrullah adalah nafas kehidupan, tanpa dzikrullah niscaya hati akan sakit, menderita atau bahkan hati akan mati!!!

Karenanya jagalah hati dengan memperbanyak dzikrullah, Laa ilaha ilallah

Suci Hati Bening Pikir....



Posting Komentar

0 Komentar