I’tikaf dengan Khalwat memiliki persamaan dan perbedaan. Persamannya adalah sama-sama dalam kondisi berwudhu, dan mengisinya dengan berbagai aktivitas ibadah. Perbedaan I’tikaf dengan Khalwat:
- I’tikaf mesti dilakukan di masjid, sedangkan Khalwat bisa dilakukan di tempat lain sesuai arahan seorang Guru Mursyid.
- Khalwat mesti mendapat restu dari Syekh Mursyid, agar mendapatkan limpahan do’a dan bimbingannya.
- Khalwat tidak boleh berbicara sama sekali. Sedangkan I’tikaf boleh berbicara tapi yang selaras dengan aktivitas ibadah di masjid.
Baik di dalamnya I’tikaf maupun khalwat seseorang melakukan kontemplasi, merenung apa yang sudah kita lakukan dan berfikir apa yang akan kita lakukan ke depan. Tujuannya adalah untuk mensucikan dan membersihkan diri, meluruskan niat, serta memohon spirit (semangat) kepada Allah agar setelah keluar dari I’tikaf / khalwat siap menjalani kehidupan sesuai aturan Allah dan Rasul-Nya.
Tujuan Khalwat itu bukan yang aneh-aneh, seperti bisa terbang, hutangnya supaya lunas, dll. Jika niatnya demikian syetan-lah yang akan menggodanya. Tujuan sebenarnya I’tikaf / khalwat adalah membuat seseorang menjadi lebih semangat dalam menjalani kehidupan, usahanya bertambah lurus sesuai dengan aturan Allah dan Rasul-Nya, semakin bersih hatinya, tidak mudah down (tetap semangat) walaupun banyak problematika.
Dengan I’tikaf / khalwat kita memohon diteguhkan keimanan, dibersihkan dari khilaf/dosa, kekuatan untuk membuka lembaran baru, semangat baru dalam menjalani kehidupan di bawah naungan Al-Quran dan As-Sunnah.
- I’tikaf mesti dilakukan di masjid, sedangkan Khalwat bisa dilakukan di tempat lain sesuai arahan seorang Guru Mursyid.
- Khalwat mesti mendapat restu dari Syekh Mursyid, agar mendapatkan limpahan do’a dan bimbingannya.
- Khalwat tidak boleh berbicara sama sekali. Sedangkan I’tikaf boleh berbicara tapi yang selaras dengan aktivitas ibadah di masjid.
Baik di dalamnya I’tikaf maupun khalwat seseorang melakukan kontemplasi, merenung apa yang sudah kita lakukan dan berfikir apa yang akan kita lakukan ke depan. Tujuannya adalah untuk mensucikan dan membersihkan diri, meluruskan niat, serta memohon spirit (semangat) kepada Allah agar setelah keluar dari I’tikaf / khalwat siap menjalani kehidupan sesuai aturan Allah dan Rasul-Nya.
Tujuan Khalwat itu bukan yang aneh-aneh, seperti bisa terbang, hutangnya supaya lunas, dll. Jika niatnya demikian syetan-lah yang akan menggodanya. Tujuan sebenarnya I’tikaf / khalwat adalah membuat seseorang menjadi lebih semangat dalam menjalani kehidupan, usahanya bertambah lurus sesuai dengan aturan Allah dan Rasul-Nya, semakin bersih hatinya, tidak mudah down (tetap semangat) walaupun banyak problematika.
Dengan I’tikaf / khalwat kita memohon diteguhkan keimanan, dibersihkan dari khilaf/dosa, kekuatan untuk membuka lembaran baru, semangat baru dalam menjalani kehidupan di bawah naungan Al-Quran dan As-Sunnah.
0 Komentar