Bismillahi‘rrahmani‘rrahim
ADAB SULUK
KETENTUAN UMUM DALAM SULUK
Pada hari pertama pada waktu Ashar, diniatkan dengan sepenuh hati dan dengan penuh greget untuk menjalani suluk bagi diri sendiri (tetapi juga dengan menyertakan dalam hati segenap keluarga dan anak-anak), supanya Allah SWT, berkenan mempertemukan semuanya dengan Rasulullah SAW, Imam Mahdi A.s dan Maulana Syekh. Sepanjang waktu suluk demikian untuk seterusnya.
Memohon dukungan Rasulullah, dukungan Mawlana Syekh Syarafuddin ad-Daghestani, Mawlana Syekh Abdullah Faiz ad-Daghestani, Mawlana Syekh Nazim al-Haqqani, Mawlana Syekh Hisyam Kabbani, dan seluruh awliya, begitu juga para wali abdal, bahkan setiap jin yang ada di sekitar lembah agar ikut mendukung/tidak mengganggu “Perjalanan hidup dan mati kita” ke arah senantiasa bersesuaian dengan tuntunan Rasulullah SAW untuk menggapai dan menuju rida Allah SWT bersama Rasulullah SAW.
Seluruh minat, perhatian, pikiran, ingatan dan kesadaran dikonsentrasikan ke dalam zikir dan fokus pertalian diri dengan para penuntun itu secara kontinu, hindari “dunia” sepanjang waktu suluk, dunia kita ceraikan untuk sementara untuk kelak kembali ke sana dengan hati dan pemikiran yang lebih tercerahkan. Hindari lamunan, sensasi, cita rasa-kebendaan, nafsu, maupun percakapan dengan sesama serta aneka hal yang dapat mematahkan kontinuitas suluk, mengganggu konsentrasi/tawajjuh seperti sedang diupayakan selama periode suluk yang diambil. Berserah dirilah kepada Allah SWT dan mengandalkan taufiq, inayah, serta pertolongan dan tuntunan Allah SWT agar dapat melaksanakan suluk sepenuhnya. Dan dengan bersungguh-sungguh lalu lakukan “Mandi Suluk” mulai tidak bercakap-cakap dan kemudian menerapkan adab/amalan suluk yang ada.
Suluk dijalani dengan sepenuh usaha dan upaya untuk menegakkan kontinuitas dengan tidak membiarkan adanya waktu kosong dan sia-sia. Shalat dilakukan secara berjamaah utuh seperti petunjuk amalan harian yang ada, sejak Ashar-Maghrib-Isya-Subuh-Dhuhur pada hari itu hingga akhir suluk.
Setiap hari bangun 3 jam sebelum Fajar (pukul 02.00 WIB dini hari) untuk mandi dan shalat malam/Salat Najat dst secara berjamaah, demikian juga saat Khatm Khwajagan juga membaca Burdah dengan berjamaah. Hanya porsi zikir harian, membaca Al Quran, Dalail al-Khayrat, Hizbul A’zham, Hizbul Wiqayyah yang dilaksanakan sendiri-sendiri.
Hindari memandang yang tidak perlu, kepala berkerudung dan sorot-mata menunduk terus, hanya memandang dunia esoterik dan kehidupan setelah mati. Hindari percakapan, tetapi jika sangat memerlukan komunikasi yang tak terelakkan dengan sesama boleh menuliskan urgensinya tetapi tidak membicarakannya karena hal itu dapat memutus tawajjuh dalam hati. Tidak perlu memberi nasihat, nasihatilah diri sendiri agar bisa tahannuts sepenuhnya (membaguskan kehidupan di dunia mikro sendiri, dalam kesadaran hati).
Setiap hari boleh menikmati semangkuk sup lentil (atau sup kacang merah) dan 2 sendok nasi antara jam 10-11 pagi, begitu juga sebelum Maghrib. Setiap hari boleh memakan 7 butir kurma, bebas menikmati teh atau air putih sepanjang hari. Pada hari terakhir boleh memasak daging, ayam atau ikan; supaya mensyukuri kenikmatan jasadi untuk semakin menghidupkan kesyukuran rohani.
HARI PERTAMA
Menjelang Ashar : Niat untuk melakukan Suluk
Mandi/ghusl
Salat Ashar berjamaah
kembali ke bilik masing-masing, lalu lakukan:
ZIKIR HARIAN
1. Allah, Allah (48.000 kali)
2. Allahumma shalli ‘ala Muhammadin wa ‘ala aali Muhammadin wa sallim (2.500 s/d 24.000 kali)
3. Subhanallah wa bihamdihi, subhanallahil azhim, astaghfirullah (100 kali)
4. Astagfirullahal azhim wa atuubu ilayh (100 kali)
5. Subbuhun quddusun Rabbuna wa rabbul malaa-ikati war-ruh (100 kali)
6. Bismillahir rahmaanir rahiim, Dzalika taqdirul ‘azizil ‘aliim (100 kali)
7. Hasbunallah wa ni’mal wakiil (100 kali)
8. La hawla wala quwwata illa billahil ‘aliyyil azhiim (100 kali)
9. Alhamdulillah ‘ala ni’matil Islam wa syarafil Iman (100 kali)
10. Asyukrulillah (100 kali)
11. Subhanallah (100 kali)
12. Allahu akbar (100 kali)
13. Ya Waduud (700 kali)
14. Astaghfirullah (700 kali)
15. Al-Ikhlash (1000 kali)
16. La ilaha ill-Allah (1000 kali)
17. Alquran (1 s/d 7 Juz)
18. Dalail Khayrat (1 Hizib/1 Juz Alquran)
19. Hizbul A’zham (1 Hizib Harian)
Salat Maghrib
Salat Isya
Adab Laylatul Isra wal Mi’raj
Doa Agung dari Sulthan al-Awliyaa (ad-Du`a ul-Maatsuur)
Khataman Khwajagan
Mawlid
Salat Tasbih
Salat Syukur dengan Doa Qunut
Ihda
Doa dan al-Fatihah
Kembali ke bilik masing-masing untuk meneruskan awrad harian atau istirahat
HARI KEDUA
PROSEDUR SEJAK DINI HARI
Bangun pukul 2.00 WIB dini hari
Mandi
Niat : Nawaitul arbain, nawaitur riyadhah, nawaitul khalwah, nawaitul uzlah, nawaitus suluk, nawaitul I’tikaf, nawaitut tadabbur, nawaitus shaum fi hadzihiz zawiyah al-mubarakah lillahi ta’ala.
Shalat Syukril Wudu
Setelah salam kemudian berdiri, dan membaca
YA HALIM 100X (untuk melembutkan hati)
YA HAFIZH 100X (untuk menentramkan hati dalam genggaman Allah)
Bayangkan diri Anda berada di Raudhah dekat makam Rasulullah SAW, kemudian ucapkan: ALLAHUMMA SHALLI ‘ALA MUHAMMADIN WA’ALA ALI MUHAMMADIN WA SALLIM 100X
Niatkan agar Allah mempertautkan/mempertemukan kita dengan Rasulullah SAW, Imam Mahdi (as), dan Mawlana Syekh (q).
Lakukan prosesi berdoa/munajat/tawajjuh sebagai berikut:
(i) Ya Rabbal’izzati wal Azhamati wal Jabaruut
(ii) Bergerak 3 langkah ke depan diawali dengan kaki kanan sambil berdoa:
Ya Rabbi aku melangkah ke Hadirat-Mu untuk meraih maqam fana dalam Diri-Mu, lenyapkanlah diriku ini Ya Rabbi agar aku melebur dalam DIRI-MU, aku bergerak menuju Samudra Keesaan WAHDANIYAH-MU, jangan Engkau campakkan diriku ini sehingga kucapai kesendirianku bersama-Mu di maqam fardaniku. Ya Rabbi seluruh hidupku telah kuhabiskan dalam kekafiran, syirik, dan berperilaku buruk, rasanya tidak ada amalanku yang pantas Engkau terima, tetapi Engkau Adalah Allah (swt) Yang tidak akan mengusir orang yang datang ke Pintu-Mu; lagi pula tak ada orang yang datang ke depan Pintu-Mu melainkan dengan Pertolongan dan Rahmat-Mu jua.
Ya Rabbi, aku datang kepada-Mu dengan keburukan dan kesalahanku, kini aku ingin memaklumkan Islamku bagaikan baru masuk Islam, aku serahkan segalanya ke dalam Genggaman-Mu, kehidupanku-kematianku, kehidupanku di alam baka nanti, kiamatku, seluruh hartaku kuserahkan hanya kepada-Mu dan Engkaulah Yang Mengawasiku.
Ya Rabbi, aku tidak memiliki apapun selain ego dan jiwaku, aku tak dapat mendatangkan kebaikan atau keburukan kepada diriku sendiri, tidak juga hidup ataupun kematian pada diriku ini, semuanya telah kuserahkan kepada-Mu, seluruh penilain-Mu terhadapku, dan semua pertanyaan-Mu padaku, serta seluruh jawabanku telah kuserahkan kepada-Mu. Leherku ada di genggaman-Mu, aku tidak berdaya dalam menjawab pertanyaan-Mu bahkan jawaban yang terkecil pun aku tak mampu menjawabnya. Dengan segala kelemahan dan ketidakberdayaanku inilah aku datang ke pintu-Mu.
Ya Rabbi, jika Engkau mempunyai 2 pintu bagi hamba-Mu untuk memasukinya, 1 untuk semua hamba-Mu yang beriman dan 1-nya lagi untuk hamba-Mu yang kafir; aku masuk melalui pintu yang kedua dan itulah pintu yang pantas untukku. Aku nyatakan pada-Mu bahwa aku harus memperbarui iman dan syahadat serta amalanku; dan syahadat inilah yang menjadi amalan pertamaku sesudah kuserahkan diriku pada-Mu. Engkaulah Yang menjadi Wakil bagiku.
YA WAKIL, Hasbunallah wa Ni’mal Wakil, wala hawla wala quwwata illa billahil ‘aliyyil azhim
Asyhadu anlaa ilaaha illallah wa-asyhadu anna Muhammadan ‘Abduhu wa Rasuuluh 3X, (sambil mengacungkan jari telunjuk).
Ya Rabbi, sebagaimana Mawlana Syekh Abdullah Faiz ad-Daghestani dan Syekhku, Mawlana Syekh Nazhim al-Haqqani melakukan khalwat saat ini, maka apapun niat yang beliau miliki maka Ya Allah jadikanlah aku menyatu dengan niat beliau-beliau itu, dan dengan itulah aku datang ke depan pintu-Mu Ya Allah.
Ya Rabbi, aku masuk dan bergerak ke dalam Samudra berkah-Mu; di bulan-Mu yang penuh pujian. Ya Rabbi janganlah Engkau menolakku dari Pintu-Mu, dan janganlah Engkau meninggalkan diriku kepada egoku walau sekejap, dan aku mohon ampunan…
Dengan mengucapkan (Astaghfirullahal Azhim 70X)
Kemudian duduk kembali
Tutupi diri dengan kain putih yang tipis, dan buat penerangan yang redup dengan cahaya lilin.
Al Fatihah – (dengan abstraksi makna seperti tajalli yang turun di Mekah).
Amanar Rasulu bima unzila ilayhi min rabbihi wal mu’minun
Al-Insyirah 7X
Al-Ikhlash 11X
Al-Falaq
An-Nas
La ilaaha illallah 10X
Shalawat 10X
Ihda: Ila Syarafin Nabiyyi wa aalihi washahbihil kiram, wa ilaa Masya-ikhina fith Thariqatin Naqsybandiyyatil Aliyah, khassatan ila ruhi imamith thariqah wa ghawtsil khaliqah Syah Bahauddin Naqsyband Muhammadinil Uwaysil Bukhari, wa ila Mawlana Sulthanil Awliya Syaikh Abdullah Faiz Ad-Daghistani wa Syaikhina Sulthanil Awliya Mawlana Syaikh Muhammad Nazim al-Haqqani
Al Fatihah - (dengan abstraksi makna seperti menjadi tajalli di Madinah).
Ya Allah 5000X (dalam hati)
Ya Allah 5000X (dengan suara).
Shalatun Najat
Shalat Syukur
Shalat Tasabih
Shalatut Tahajjud
Shalawat 1000X
Al-Ikhlash 100X (dengan niat mengganti 1 juz Al-Quran)
Shalawat 100X (dengan niat mengganti Dalail-Khairat)
Ya Shamad 500X (niat menekan ego ke limit terendah)
Astaghfirullah 500X (dengan niat untuk dosa/kelalaian kita sejak diciptakan diri kita sampai hari ini Allah akan mengampuni dosa-dosa kita)
Astaghfirullah 500X (diniatkan sejak saat ini sehingga hari terakhir di bumi Allah akan melindungi kita dari dosa)
Alhamdulillah 500X (sebab Allah tidak menciptakan kita sebagai ummat nabi lain).
Alhamdulillah 500X (sebab Allah telah menciptakan kita sebagai ummat Nabi Muhammad SAW dan mendapat kehormatan dari Sayyidina Abu Bakr Ash Shiddiq, Mawlana Abdul Khaliq Al-Ghujduwani, Syaikh Sayyid Syarafuddin Ad-Daghestani, Syaikh Abdullah Faiz Ad-Daghestani dan kehormatan menjadi pengikut Maulana Syaikh Muhammad Nazim Al-Haqqani.
Salat Subuh
Salat Isyraq
kembali ke bilik masing-masing untuk melakukan awrad harian
Salat Dhuha
Burdah
Salat Zhuhur
Salat Ashar
Salat Maghrib
Salat Isya
Zikir Khatm Khawjagan dan Mawlid malam Jumat
Kembali ke bilik masing-masing untuk meneruskan awrad harian atau istirahat
HARI KE TIGA
Lakukan prosedur sejak dini hari hingga Isyraq, dan Dhuha
1. Salat Jumat berjamaah
2. Salat Ashar
3. Salat Maghrib
4. Salat Isya
5. Zikir Khatm Khawjagan dan Mawlid malam Jumat
HARI KE EMPAT
1. Lakukan prosedur sejak dini hari hingga Isyraq, dan Dhuha
2. Suluk selesai diakhiri dengan sarapan bersama sebagai tanda syukur kepada Allah
3. Doa Agung Sulthan al-Awliya Sulthan al-Awliya Mawlana Syekh `Abdullah Faiz ad-Daghestani (ad-du`aa ul-maatsuur li Sulthan al-Awliyaa)
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
Allaahumma shalli `alaa Muhammadin an-Nabii il-mukhtaar `adada man shalla `alayhi minal-akhyaar, wa `adada man lam yushalli `alayhi minal-ashraar, wa `adada qatharaatil amthaar, wa `adada amwaajil bihaar, wa `adadar rimaali wal qifaar, wa `adada awraaqil asyjaar, wa `adada anfaasil mustaghfiriina bil ashaar, wa `adada akmaamil atsmaar, wa `adada maa kaana wa maa yakuunu ila yawmilhasyri wal qaraar, wa shalli `alayhi maa ta`aaqabul laylu wan-nahaaru, wa shalli `alayhi maakhtalaful malawaan wa ta`aaqabul `ashraan wa karraral jadiidaan wastaqbalal farqadaan, wa balligh ruuhahu wa arwaahi ahli baytihi minnaa tahiyyatan wattasliim wa `alaa jamii`il anbiiyaa-i wal mursaliin wal-hamdu lillaahi Rabbil `alamiin.
Allaahumma shalli `alaa Muhammad wa `alaa aali Muhammadin bi `adadi kulli dzarratin alfa alfa marrah. Allaahumma shalli `alaa Muhammadin wa `alaa aali Muhammadin wa shahbihi wa sallim. Subbuuhun qudduusun Rabbunaa wa Rabbul malaa-ikati war-Ruuh, Rabbighfir warham wa tajaawaz `amma ta`lamu innaka Antal A`azzul Akram.
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
Allaahumma innii astaghfiruka min kulli maa tubtu `anhu ilayka tsumma `udtu fiih, wa astaghfiruka min kulli maa 'aradtu bihi wajhaka fakhaalithnii fiihi maa laysa fiihi ridhaa-uka, wa astaghfiruka linni`ami allatii taqawwaytu bihaa `alaa ma` shiyatik, wa astaghfiruka minadzdzunuubi allatii laa ya`lamuha ghayruka wa laa yaththali`u 'alayhaa ahadun siwaaka, wa laa tasa`uhaa illaa rahmataka wa laa tunjii minhaa illa maghfiratik wa hilmuka, laa ilaaha illa-Anta, subhaanaka innii kuntu minazh-zhaalimiin.
Allaahumma innii astaghfiruka min kulli zhulmin zhalamtu bihi `ibadaka, Fa ayyumaa `abdun min `ibaadika aw `amatin min `imaa-ika zhalamtu fii badanihi aw `irdhihi aw-maalihi fa-a`thihi min khazaa'inik allatii laa tanqush, wa as-aluka an tukrimanii bi-rahmatika allatii wasi`at kulla syay-in wa laa tuhiinanii bi`adzaa bika, wa tu’thiiyanii maa as-aluka fa-innii haqiiqun bi-rahmatika yaa arhamar-Raahimiin, wa shalla-Allahu `alaa Sayyidinaa Muhammadin wa aalihi wa shahbihi ajma`iin, wa laa hawla wa laa quwwatta illa billahil-`Aliyyil-`Azhiim.
Bismilaahir Rahmaanir Rahiim
Bismillaahin-Nuur, nuurun `alaa nuur, alhamdulillaahil-ladzii khalaqas-samaawaati wal ardhi wa ja`alazh-zhulumaati wan-nuur wa anzala at-tawraata `alaa jabalith-Thuuri fii kitaabin masthuur. Walhamdulillaahil-ladzii huuwa bil-Ghanii madzkuur.Wa bil-`izzi wal-Jalaal masy-hur, wal-hamdulillaahil-ladzii khalaqas-samaawaati wal ardhi wa ja`alazh-zhulumaati wan-nuur tsummal-ladziina kafaruu bi-rabbihim ya`diluun. Kaaf, Haa, Yaa, `Ayn, Shaad, Haa, Miim, `Ayn, Siin, Qaaf. Iyyaaka na`budu wa iyyaaka nasta`iin. Yaa Hayyu Yaa Qayyuum. Allaahu lathiifun bi `ibaadihi yarzuqu man yasyaa-u wa Huuwal-Qawiyyul-`Aziiz. Yaa Kaafii kulla syay-in ikfinii wash-rif`anii kulla syay-in innaka `alaa kulli syay-in Qadiir.
Allaahumma ya Katsiran-nawaali wa yaa Daa-imal-wishaali wa yaa Husnal fi`aali wa yaa Raaziqal `ibaadi `alaa kulli haal.
Allaahumma in dakhalasy-syakku fii iimaanii bika wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah (Sallallahu Allahi WasSallam)
Allaahumma in dakhalasy-syakka wal kufri fii tawhiidii iyyaka wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah (Sallallahu Allahi WasSallam)
Allaahumma in dakhalasy-syubhata fii ma`rifatii iyyaka wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah (Sallallahu Allahi WasSallam)
Allaahumma in dakhalal-`ujubu war-riyaa’ wal-kibriiyaa’ wa sum`atu fii `ilmii wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah (Sallallahu Allahi WasSallam)
Allaahumma in jaral-kadzibu `alaa lisaanii wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah (Sallallahu Allahi WasSallam)
Allaahumma in dakhalan-nifaaq fii qalbii minadz-dzunuubish shaghaa-iri wal kabaa-iri wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah (Sallallahu Allahi WasSallam)
Allaahumma maa asdayta ilayya min khayrin wa lam asy-kuruka wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah (Sallallahu Allahi WasSallam)
Allaahumma maa qadarta lii min amrin wa lam ardhaahu wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah (Sallallahu Allahi WasSallam)
Allaahumma maa an`amta `alayya min ni`matin fa `ashaytuka wa ghafaltu `an syukrika wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah (Sallallahu Allahi WasSallam)
Allaahumma maa mananta bihi `alayya min khayrin fa lam ahmaduka `alayhi wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah (Sallallahu Allahi WasSallam)
Allaahumma maa dhayya`tu min `umrii wa lam tardha bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah (Sallallahu Allahi WasSallam)
Allaahumma bimaa awjabta `alayya minan-nazhaari fii mash-nuu`aatika fa-ghafaltu `anhu wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah (Sallallahu Allahi WasSallam)
Allaahumma maa qashartu `anhu aamaalii fii rajaa-ika wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah (Sallallahu Allahi WasSallam)
Allaahumma ma`tamadtu `alaa ahadin siwaaka fiisy-syadaa-idi wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah (Sallallahu Allahi WasSallam)
Allaahumma maa astana`tu bi-ghayrika fisysyadaa-idi wan-nawaa-ibi wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah (Sallallahu Allahi WasSallam)
Allaahumma in zalla lisaanii bissu-aali li-ghayrika wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah (Sallallahu Allahi WasSallam)
Allaahumma maa shaluha min sya’nii bi-fadhlika faraa-iytuhu min-ghayrika wa lam a`lam bihi tubtu`anhu wa aquulu laa ilaaha ill-Allaah Muhammadur-Rasulullaah (Sallallahu Allahi Wassallam)
Allaahumma bi-haqqi laa ilaaha ill-Allaah wa bi-`izzatih
Wa bi-haqqil arsy wa `azhamatih
Wa bi-haqqil kursi wa sa `atih
Wa bi-haqqil qalami wa jariyatih
Wa bi-haqqil lawhi wa hafazhatih
Wa bi-haqqil miizaani wa khifatih
Wa bi-haqqish shiraathi wa riqqatih
Wa bi-haqqi Jibriil wa amaanatih
Wa bi-haqqi ridhwaan wa jannatih
Wa bi-haqqi Maalik wa zabaaniiyatih
Wa bi-haqqi Miikaa-iil wa syafaqatih
Wa bi-haqqi Israafiil wa nafkhatih
Wa bi-haqqi `Azraa-iil wa qabdhatih
Wa bi-haqqi Aadam wa shafwatih
Wa bi-haqqi Syu`ayb wa nubuuwwatih
Wa bi-haqqi Nuuh wa safiinatih
Wa bi-haqqi Ibraahiim wa khullatih
Wa bi-haqqi Ishaaq wa diyaanatih
Wa bi-haqqi Ismaa`iil wa fidyatih
Wa bi-haqqi Yuusuf wa ghurbatih
Wa bi-haqqi Muusa wa aayaatih
Wa bi-haqqi Haaruun wa hurmatih
Wa bi-haqqi Huud wa haybatih
Wa bi-haqqi Shaalih wa naaqatih
Wa bi-haqqi Luth wa jiiratih
Wa bi-haqqi Yuunus wa da`watih
Wa bi-haqqi Danyaal wa karaamatih
Wa bi-haqqi Zakariyaa wa thahaaratih
Wa bi-haqqi `Iisa wa siyaahatih
Wa bi-haqqi Sayyidinaa Muhammadin wa syafaa`atih
An taghfirlanaa wali waalidaynaa wali `ulamaa-inaa wa an ta’khudza bi-yadii wa tu`thiiyanii su-aalii wa tubalighanii aamaalii wa an tashrifa `anii kulla man `aadaanii bi-rahmatika yaa arhamar-raahimiin wa tahfazhnii min kulli suu-in, laa ilaaha illa Anta, subhaanaka inni kuntu minazh-zhaalimiin
Yaa Hayyu, yaa Qayyuum laa ilaha illa Anta, yaa Allaah, astaghfiruka wa atuubu ilayk/fastajabnaa lahu wa najaynaahu minal ghamm wa kadzaalika nanjiyul mu’miniin/wa hasbunallaahu wa ni`mal wakiil hasbii Allaahu laa ilaaha illa huwa `alayhi tawakkaltu wa Huwa rabbul `Arsyil Azhiim wa laa hawla wa laa quwwata illa billaahil `Aliyyil `Azhiim/wa shallallaahu `alaa Sayyidinaa Muhammad wa `alaa aalihi wa shahbihi wa sallim ajma`iin/subhaana rabbika rabbil `izzati `amaa yashifuun wa salaamun `alal mursaliin wal hamdulillaahi rabbil `aalamiin.
Bismillahir Rahmaanir Rahiim
Allaahumma inni as-aluka bi musyaahadati asraaril muhibbiin wa bil khalwatillatii khashashta bihaa sayyidal mursaliin hiina asrayta bihi laylatas saab`i wal `isyriin an tarham qalbii al haziin wa tujiibu da`wati yaa Akramal Akramiin yaa Arhamar Raahimiin wa shallallaahu `alaa Sayyidinaa Muhammad wa `alaa aalihi wa shahbihi wa sallim ajma`iin.
Bismillahir Rahmaanir Rahiim
Laa ilaaha ill-Allah Muhammadur-Rasuulullaah yaa Rahmaan yaa Rahiim yaa Musta`aan yaa Allah yaa Muhammad shalla-Allaahu `alayhi wa sallam yaa Abaa Bakr yaa `Umar yaa `Utsmaan yaa `Alii yaa Hasan yaa Husayn yaa Yahyaa yaa Haliim yaa Allah wa laa hawla wa laa quwwata illa billaahil `Aliyyil `Azhiim
Astaghfirullaah dzul Jalaali wal ikraam min jamii`idz-dzunuub wal atsaam
aamiin
Oleh : Syekh Mustafa Mas’ud al-Haqqani
=================================
Sumber : The Naqshbandi Sufi Tradition: Guidebook of Daily Practices and Devotions
2 Komentar
Insya Allah dengan cara ini dunia akan selamat dari ancaman Allah swt.( Cocid 19 )
BalasHapusYa inilah jalan yang benar menuju makrifatullah
BalasHapus